Saturday, January 29, 2011

Air Suci Ratu Inggris


Favorit Ratu Inggris
Bagi yang suka nongkrong di kafe dan bar pastinya sudah akrab dengan jenis minuman jenis spirits yang bernama Gin.  Minuman satu ini konon adalah favoritnya Ratu Elizabeth II. Sang Ratu konon meminta beberapa teguk dari minuman ini setiap selesai makan siang.

Lalu apa hubungannya Gin dengan jalan? Hampir di setiap kesempatan jalan saya hampir selalu membawa air suci Ratu Inggris ini. Sebagai pejalan, tidak di semua daerah destinasi kita akan mendapat makanan dan minuman yang sesuai dengan selera perut. Jangan ngomongoin selera atau enak nggak enak dulu deh. Kadang bisa dicerna baik sama tubuh aja udah bagus. Udah syukur nggak jadi sakit gara-gara makanan dan minuman yang kurang cocok. 



Sejarah Gin and Tonic sebagai minuman ekspedisi
Biasanya Gin dicampur dengan air tonik dan menjadi minuman yang biasa disebut Gin and Tonic. Jenis minuman koktil ini selain terkenal sebagai minuman yang biasa tersaji di bar juga memiliki popularitas sebagai minuman ekspedisi. Sejak beberapa abad lampau ketika Inggris memiliki daerah kolonial di daerah-daerah tropis, minuman ini menjadi salah satu penyegar dan tentu saja obat bagi orang Inggris yang harus hidup di daerah tropis.

Sejarah panjang minuman ini bermula sejak kolonialisasi Inggris marak di negara-negara tropis seperti di Asia, Afrika, dan Amerika. Pada saat itu, banyak perwira Inggris yang menghadapi kesulitan seperti penyakit malaria, minimnya air bersih, makanan lokal yang tidak sesuai dengan pencernaan mereka, dan temperatur yang panas dan lembab.

Setelah penemuan kina (quinine) pada abad ke-17, para perwira kolonial banyak menggunakan campuran kina dengan air berkarbonasi yang kini dikenal dengan nama air tonik (tonic water). Campuran ini membuat rasa kina yang pahit agak berkurang, tetapi masih memiliki efek obat yang sama. Di kemudian hari campuran kina di air tonik juga ditambahkan dengan Gin sehingga menciptakan minuman yang masih tekenal hingga kini, Gin and Tonic. Minuman ini memiliki peran besar dalam mengatasi hambatan alam yang dihadapi kolonialisme Inggris di negeri tropis.



Belajar dari sejarah, saya pun hampir selalu membawa Gin dalam setiap perjalanan. Memang sih, jalannya tidak selalu model ekspedisi ke hutan belantara. Kok ngebayanginnya aja udah seram. Tapi tetap saja, lumayan buat menghindari masuk angin. Kadang saya bisa ada di atas kereta atau bus selama lebih dari 6 jam, badan pegal linu juga bisa segar lagi kalau minum Gin and Tonic, tidur pun jadi enak.


Info mengenai cubeb berry diambil dari:


No comments:

Post a Comment