Favorit
Ratu Inggris
Bagi yang suka
nongkrong di kafe dan bar pastinya sudah akrab dengan jenis minuman jenis
spirits yang bernama Gin. Minuman satu
ini konon adalah favoritnya Ratu Elizabeth II. Sang Ratu konon meminta beberapa
teguk dari minuman ini setiap selesai makan siang.
Lalu apa hubungannya
Gin dengan jalan? Hampir di setiap kesempatan jalan saya hampir selalu membawa
air suci Ratu Inggris ini. Sebagai pejalan, tidak di semua daerah destinasi
kita akan mendapat makanan dan minuman yang sesuai dengan selera perut. Jangan
ngomongoin selera atau enak nggak enak dulu deh. Kadang bisa dicerna baik sama
tubuh aja udah bagus. Udah syukur nggak jadi sakit gara-gara makanan dan
minuman yang kurang cocok.
Sejarah
Gin and Tonic sebagai minuman ekspedisi
Biasanya Gin
dicampur dengan air tonik dan menjadi minuman yang biasa disebut Gin and Tonic.
Jenis minuman koktil ini selain terkenal sebagai minuman yang biasa tersaji di
bar juga memiliki popularitas sebagai minuman ekspedisi. Sejak beberapa abad
lampau ketika Inggris memiliki daerah kolonial di daerah-daerah tropis, minuman
ini menjadi salah satu penyegar dan tentu saja obat bagi orang Inggris yang
harus hidup di daerah tropis.
Sejarah panjang
minuman ini bermula sejak kolonialisasi Inggris marak di negara-negara tropis
seperti di Asia, Afrika, dan Amerika. Pada saat itu, banyak perwira Inggris
yang menghadapi kesulitan seperti penyakit malaria, minimnya air bersih,
makanan lokal yang tidak sesuai dengan pencernaan mereka, dan temperatur yang
panas dan lembab.
Setelah penemuan
kina (quinine) pada abad ke-17, para perwira kolonial banyak menggunakan
campuran kina dengan air berkarbonasi yang kini dikenal dengan nama air tonik
(tonic water). Campuran ini membuat rasa kina yang pahit agak berkurang, tetapi
masih memiliki efek obat yang sama. Di kemudian hari campuran kina di air tonik
juga ditambahkan dengan Gin sehingga menciptakan minuman yang masih tekenal
hingga kini, Gin and Tonic. Minuman ini memiliki peran besar dalam mengatasi
hambatan alam yang dihadapi kolonialisme Inggris di negeri tropis.
Belajar dari
sejarah, saya pun hampir selalu membawa Gin dalam setiap perjalanan. Memang
sih, jalannya tidak selalu model ekspedisi ke hutan belantara. Kok
ngebayanginnya aja udah seram. Tapi tetap saja, lumayan buat menghindari masuk
angin. Kadang saya bisa ada di atas kereta atau bus selama lebih dari 6 jam,
badan pegal linu juga bisa segar lagi kalau minum Gin and Tonic, tidur pun jadi
enak.
Info mengenai cubeb berry diambil dari:
No comments:
Post a Comment