Sunday, August 14, 2011

Summer House Near Siberian Border


One early morning in the fence of Kurtsbaataar wooden house in Binder, 
near to the Siberian border. The summer's trace is all around. 
Still young under Mongolian vast blue sky.



One wooden house, two wooden houses,and unlimited vast of grassland.


 
Cattle like lambs, horses, pony, enjoy the breakfast fresh from mother earth.



The one eyed shadow on the grassland. 



Warm under the sunshine's fragments.


Friday, August 12, 2011

Tepian Asa di Perbatasan Kirgizstan

Di dekat perbatasan, mulai terlihat deretan mobil-mobil yang mengantri di pos pengecekan Dustlik. Malang bagi kami, bis tidak diizinkan masuk. Jadilah kami harus berjalan kaki kurang lebih 200 meter ke pos imigrasi. Di sana, kami pun melewati petugas keamanan dengan perawakan khas kaukasia yang tinggi tegap dengan senjata sejenis AK-47 di tangan mereka. Sejujurnya saya tidak pernah begitu dekat di bawah todongan senjata seperti itu, dan moncong anjing herder.  Apalagi ditambah suasana khas pos negara Eropa Timur yang biasa saya lihat di film Hollywood, kaku, pagar berduri.

Belum lagi petugas di sini sepertinya memiliki waktu luang yang banyak sekali, lebih tepatnya kurang kerjaan. Setiap barang yang kami bawa akan dikeluarkan dan ditanya sampai detil kegunaannya. Lucu, karena kadang petugas-petugas itu cekikikan dengan temannya membahas barang-barang dari dunia lain yang mereka lihat di tas kami. Dalam hati saya berpikir, memangnya kami terlihat seperti pengedar narkoba atau penjual organ manusia--yang kabarnya banyak di wilayah asia tengah ini.


Daerah pertanian menjelang pos imigrasi Dustlik

Di tengah udara yang kering, angin dingin berhembus kencang. Kami pun dipaksa berdiri di tengah jalanan berdebu di depan kantor kecil imigrasi. Dalam antrian yang tak kunjung usai. Siang itu hanya ada grup kami di pos imigrasi mereka, jadilah kami mangsa yang empuk.

Supaya cepat selesai dengan lancar, di depan petugas perbatasan itu kami harus memerankan lakon turis bodoh. 

Yang penting siap sedia senyum lebar di bibir, menjawab apa yang mereka tanya dengan manis dengan bahasa apa saja--toh mereka tidak mengerti-- siapkan juga jurus pamungkas bahasa tubuh.